Next Post
IMG_20200821_092750_copy_1038x917_copy_778x687

Guru SDIT Kini Mengajar Lewat Radio Forsa Keren Bekasi

Jakarta, Voice of Dangdut – Radio Komunitas anggota Forsa (Fans Of Rhoma And Soneta) Kota Bekasi yang dikenal Radio Forsa Keren frekuensi 89,80 FM, menyiapkan jadwal khusus membantu proses belajar mengajar SD IT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) di masa pandemi Covid-19.

Mendapat kabar Radio Forsa Keren memfasilitasi belajar untuk anak didik SD IT Yaa Bunayya, Bantar Gebang, Kota Bekasi, VOD meluncur ke lokasi meliput langsung ketika seorang guru sedang mengajarkan para murid melalui siaran radio secara live.

Menurut Abdul Qodir Zaelani selaku CEO Radio Forsa Keren, didampingi Ketua dan Pembina DPC Forsa Kota Bekasi Rhara dan Badru, ia merasa terpanggil membantu anak-anak sekolah yang selama ini kesulitan belajar daring karena orang tua terbatas biaya beli qouta internet.

“Kami berupaya menjawab kesulitan itu, semoga fasilitas siaran radio yang kami sediakan dapat memudahkan para guru mengajar anak-anak didik. Selain itu belajar melalui radio lebih efektif dan efesien.” Ungkap Abdul yang juga menjabat Sekretaris DPC Forsa Kota Bekasi.

Kolase sampel Guru di Radio Forsa dan murid di rumah

Hal senada disampaikan Ibu Siti Mursinah guru SD IT Yaa Bunayya, Desa Bantar Gebang, saat diwawancarai usai ibu guru mengajarkan murid kelas 1 melalui siaran Radio Forsa Keren beberapa hari lalu.

Bagaimana tanggapan Ibu Siti tentang belajar melalui radio? “Menurut saya belajar dari siaran radio lebih hemat dan mudah, terutama bagi wali murid yang ekonomi keluarga kurang mampu. Radio bisa hidup mendengarkan siaran tanpa harus ada quota.”

“Saya mengajar pelajaran lewat Radio Forsa Keren ini sangat membantu murid-murid saya, mereka yang didampingi oleh orang tuanya di rumah dapat dengan mudah menyimak suara kami di radio, radio juga sangat mendukung ketika kami sampaikan pelajaran dalam bentuk lagu anak-anak, mereka lebih cepat nangkap.” Ungkap Ibu guru kelas 1 SD IT.

Menurut Ibu Siti Mursinah, belajar melalui siaran radio adalah 1 dari 3 pola pengajaran yang dilaksanakan selama pandemi ini. Pertama memberikan materi kepada murid lewat radio, kedua belajar membaca atau menulis dengan cara mengunjungi rumah murid atau visit home dan yang ketiga memberi tugas PR (Pekerjaan Rumah) menggunakan Aplikasi WA (WhatsApp).

Kelas 1 hingga kelas 6, belajar dibagi 3 metode masing-masing 2 hari dalam seminggu, yaitu 2 hari belajar materi melalui siaran radio, 2 hari belajar daring menggunakan Aplikasi WA dan 2 hari guru berkunjung ke rumah belajar kelompok maksimal 5 murid dalam 1 grup.

Pembelajaran lewat radio ini dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 – 10.00 dan hari-hari tertentu ada penambahan jadwal pukul 10.00 – 12.00 Wib.

Daftar para guru SD IT Yaa Bunayya, Bantar Gebang, Kota Bekasi sbb:
1. H. Dadah Prihatin, M. Pd
2. Hj. Halimah Rusadiah, S. Ag
3. M. Syukur Asjari, S.Kom
4. H. Sumardi S, Pd. I
5. Siti Mursinah, S.Pd.I
6. Diah Kusuma Hapsari, S. Pd.I
7. Marsih, S. Pd
8. Aji Fathurahman, S. Pd
9. Sa’adatuddaroen, S. Pd
10. Iis Didawati, S. Pd. I

Apakah ada perbedaan model pengajaran Ibu Siti? Sebenarnya pengajaran melalui radio hampir sama dengan tatap muka di kelas. Kami tetap memulai dengan salam, absen, berdoa, kemudian baru masuk ke materi pelajaran termasuk materi dalam lirik lagu anak-anak. Begitu juga ketika sudah selesai ditutup dengan pesan, doa dan salam.”

“Yang membedakan pengajaran tatap muka dalam kelas dengan siaran radio adalah teknologinya, kalau struktur penyampaian sama.” Jelas Ibu guru yang sudah terbiasa memainkan potensiometer mixer, untuk mengatur suara bak seorang penyiar profesional. (unoe/rc.putri)

Related posts