Jakarta, Voice of Dangdut – Penampilan apa adanya, rambut khas gimbal, tak banyak orang tau kalau seniman asal Pasuruan Jawa Timur ini gaya bicara sehari-hari lembut bersahaja.
Wahed Unoe dari VOD coba menghubungi handphone Sodiq New Monata, untuk mengetahui lebih dalam kisah hidup pengagum berat Rhoma Irama, pada Rabu sore 29/4/2020.
Pria yang memiliki suara berat dan logat khas Jawa Timur menuturkan awal mula mengenal panggung hiburan dangdut. “Aku ini mas sejak remaja kerjanya pengamen jalanan loh,” Sodiq mengisahkan masa-masa remaja 33 tahun lalu.
“Saking sukanya sama musik dangdut, kami sempat mendirikan Orkes Melayu Arseta sesama teman pengamen di kampung, tapi hanya bertahan 2 tahun.” Jelas Sodiq sambil tetawa.
“Tahun 2000 ketemu grup Orkes Melayu (OM) Monata kami bikin gerakan protes bela rakyat lewat seni, lagunya mengisahkan tragedi Porong Ajur ciptaan Almarhum Tawi Sasmita, ungkap Sodiq bangga telah menyuarakan kepedihan korban bencana Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Pertemuan itu berlajut, tahun 2002 Sodiq resmi bergabung dengan OM Monata pimpinan Gatot Harianto. Orkes ini pula yang telah membesarkan nama Sodiq hingga dikenal oleh banyak orang.
“Tahun 2006 aku dan Monata banyak dapat tawaran on air dan off air di beberapa stasiun televisi nasional, lalu kemudian aku menjadi sering di Jakarta. kehidupan keluarga mulai berada, bisa beli motor, bisa sekolahkan anak-anak dan bisa beli mobil,” ucap Sodiq yang sebelumnya sangat serba kekurangan.
Selama 16 tahun bersama OM Monata, akhirnya pada tahun 2018 Sodiq keluar dari grup musik itu dan mendirikan orkes melayu milik sendiri yang diberi nama New Monata.
Sodiq tergolong multi takenta, dia telah rilis 10 album campur sari, 30 lebih album koplo dan 5 album dangdut klasik. Single terbaru Balada Seniman Miskin karya Ridho Nur Abdi. “Lagunya bagus sekali mas, liriknya mewakili saya dan teman-teman penyanyi daerah,” ungkap Sodiq New Monata berpromosi.
Orkes Melayu yang dipimpinnya makin berkibar, nama Sodiq New Monata kian melambung. Semula hanya sebagai vokalis dan gitaris, kini pria berambut ala Bob Marley ini sudah menjadi CEO grup musik papan atas di Pulau Jawa.
Ketika ditanya siapa artis idola, “idola dan guru saya adalah Rhoma Irama, Beliau banyak memberi saya inspirasi dan arti kehidupan dari lirik-lirik lagu yang diciptakan.”
“Rhoma manusia hebat, saya angkat topi pada Beliau, belum tentu ada penggantinya hingga 300 tahun kedepan,” kata Sodiq yang bangga bisa hafal 330 lagu karya Rhoma Irama tanpa teks.
Lalu bagaimana dengan lagu Rhoma yang pernah anda koplo, “ya itu dulu mas sebelum saya paham, tapi setelah saya bertemu Rhoma 17 November 2019 saat Konser di Kerawang, aku menjadi mengerti dan semakin bangga pada sang guru yang sangat bijak memberi nasehat.”
“Sodiq tolong ya jangan koplo lagu karya Rhoma, kalau orang lain punya terserah tapi jangan karya Rhoma,” Sodiq meniru kata-kata singkat Rhoma Irama sesuai aslinya.
Bagaimana dengan efek pandemi Corona, “kita ambil hikmahnya, dulu tidak bersih sekarang menjadi bersih, jarang cuci tangan sekarang suka cuci tangan, dulu jarang di rumah sekarang hari-hari dengan keluarga.”
He Corona sudah cukup keliling Indonesia, sekarang kamu pergilah, kami ingin kembali usaha, ingin ibadah di bulan Ramadhan dan ingin bersilaturahmi dengan saudara, jangan pernah datang lagi, “pinta Sodiq New Monata.
Sebelum menutup percakapan, Sodiq ingin menjadi anggota Fans Of Rhoma And Soneta (FORSA), dia minta dibuatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) supaya tercatat dan resmi, jangan lupa ya mas aku ingin punya KTA FORSA, “ia mengulangnya dua kali. (unoe)