Jakarta, Voice of Dangdut – Bermula dari pernah juara 1 Festival lagu antar kecamatan ketika kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Gebang Cirebon. Dian Anic Oktaviani kecil menjadi berani, terbiasa dan menguasai panggung hiburan hingga ia beranjak usia remaja.
Hampir 2 bulan VOD terus menjalin komunikasi dengan FORSA Cirebon yang telah merekomendasi vocalis musik Tarling Dangdut Cirebon – Indramyu. Wahed Unoe akhirnya tersambung dengan manajemen dan mendapat respon Dian Anic, wawancara melalui voice call WhatsApp (WA) berlangsung pada Senin malam 15/6/2020.
Nama Dian Anic sebagai artis panggung sangat populer di jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, hingga Jawa Timur, bahkan namanya sangat dikenal di beberapa negara tetangga. Dian anic sangat piawai dan mahir membawakan lagu-lagu Dangdut yang dikolaborasi dengan unsur musik ethnic tarling asal Cirebon.
Bisa Dian ceritakan proses awal menjadi penyanyi panggung. “Begini ceritanya om, ketika masih di Sekolah Menengah Atas (SMA) Dian awalnya bersama teman-teman sering latihan band dan menyanyikan lagu-lagu pop.”
“Setelah tamat SMA tahun 2007, Dian mulai tertarik belajar mendalami dangdut dan lagu daerah dengan musik tarling khas Cirebon dan Indramayu.” Jelas putri pertama dari 3 bersaudara pasangan Pak Wiyono dan Ibu Emi.

Dari penuturannya, ternyata Dian Anic pernah masuk 25 nominasi Kontes Dangdut Indonesia (KDI) musim ke 2 tahun 2005 di Bandung. Sayangnya ia tidak masuk dalam daftar berangkat ke Jakarta, untuk ikut audisi penentuan lolos ke gerbang KDI mewakili Provinsi Jawa Barat.
Kami menemukan Dian Anic di YouTube banyak membawakan lagu-lagu daerah khas Cirebon dan Jawa, sudah berapa banyak rekaman album. “Berapa ya, bentar ya om lupa,” vocalis dan pemilik grup musik Anica Nada ini coba mengingat satu persatu album rekamannya.
“Album perdana Dian tahun 2008 sampul albumnya Apa Tambane, lagu ini diciptakan oleh Almarhum Asep Sabtuna, kemudian diproduksi oleh Pelangi Record,” kata Dian yang mengaku ini pengalaman pertama masuk dapur rekaman dan mengenal dunia entertainment.
Menurut pengakuan artis berparas baby face ini, pada tahun 2009 Dian Anic kembali keluarkan 2 single, pertama Priangan ciptaan Almarhum Asep Sabtuna dan disusul Ngerangkul Gunung karya Sirin Como.
Pada tahun 2013 sejak keluarnya album Jangan Asem ciptaan Emek Aryanto,
penyanyi asal Cirebon tersebut sudah langsung memproduksi rekaman dibawah perusahaan label sendiri ALJ Record.
Akhir 2015 Dian Anic kembali rilis album Yaman Madu, ciptaan Wadi Oon. Ketika ditanya tentang judul Lagu yang terasa unik, Dian langsung menimpali, “Judul lagu disesuaikan dengan masa-masa hebohnya batu cincin akik saat itu, Yaman Madu itu nama batu om,” kata Dian Anic tertawa.
“Akhir tahun 2016 Dian keluarkan Album lagi, judulnya Rebutan Lanang, karya Wadi Oon. Lagu ini hit banget, sangat populer dan sering dinyanyikan sama teman-teman artis di panggung-panggung besar di Jawa Tengah, Jogja hingga Jawa Timur.” Sebut Dian Anic bangga.
Ini Link lagu Rebutan Lanang di YouTube Channel Dian Anic Official Video yang sudah ditonton 15 juta pemirsa : https://youtu.be/OcyPKSt6AHE
Dari penelusuran jagat YouTube, Voice of Dangdut menemukan ratusan musik video Dian Anic dalam berbagai versi menarik, sejak saat Dian memulai debutnya di dunia recording hingga video di panggung konser di sejumlah daerah bertebaran.
Dian Anic bersama ALJ Record luncurkan album Pengen Disayang ciptaan Yudha Zirone pada tahun 2018. Kemudian album Ayang Ayang karya Zale RM beredar tahun 2019. Dari hasil penelusuran sebagian besar lagu Anica Nada musiknya berhaluan tarling dangdut remix energik, khas musik sport gym.
Kapan Dian terakhir keluarkan album. “Tahun 2020 ini Dian baru saja rilis album Kecewa. Sebenarnya lagu Kecewa yang diciptakan Dabar ini aslinya dibawakan cowo. Aku membeli lagu itu kemudian merecycle musik dan menyesuaikan nada perempuan jadilah kolaborasi Tarling Dangdut yang dahsyat om.” Tutur Dian Anic.

Setelah hampir setiap tahun Dian keluarkan album, apakah ada rencana mengeluarkan lagi album atau single terbaru. “Bulan Juni ini sedang take vocal. Insya Allah akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021 akan rampung dan siap kami luncurkan,” kata Dian yang mengaku tetap mempertahankan genre Tarling Dangdut.
Apakah Dian punya penggemar yang terkoordinir, “ada namanya Dianisme, mereka tersebar di seluruh Pulau Jawa, banyak juga orang-orang Indonesia di luar negeri.”
“ketika tahun 2016 show di Hongkong, begitu juga tahun 2017 dan 2019 show di Taiwan, kehadiran Dian bisa sekaligus menjadi ajang jumpa fans.” Kata Dian berharap mudah-mudahan kedepan bisa bertemu lagi dengan Dianisme di luar negeri.
Apa ada rencana hijrah ke Ibukota. “Niat sih ada untuk go nasional tapi Dian nggak tega meninggalkan grup musik yang telah kami besarkan bersama, setidaknya aku sudah beberapa kali tampil di stasiun televisi Indosiar dan begitu saat Dangdut Academy Road Show.” Ungkap Dian Anic yang lebih memilih tetap bersama dengan teman-teman seperjuangan di kampung kelahirannya. (unoe/rc.putri)